YANG TERASINGKAN Aku hanyalah mimpi yang sedang bermimpi; jadi udara di rongga dada tak pernah pergi sesekali melangkahi dunia ini lalu rindu kembali menarik paksa "Aku tak bisa hidup tanpamu," isyarat detak yang jadi penghuni dada Mungkin kali ini aku berhenti jadi mimpi seba…
Monolog Hati Ini bukan lagi soal sang fajar yang mampu menaklukkan embun di ujung mimpimu. Tapi, juga tentang rasa yang mampu mengoyak selaput bening mataku. Menjadikannya seutas gigil yang terikat di semak-semak candu. Lihatlah! Daun-daun subuh sudah terbangun, tapi engkau masih terjag…
m O n O l O g t H u R s D a Y \ 05.57' perempuan tua kerpus rajutan menutupi sebagian rambutnya yang beruban sweater kedombrongan menutupi tubuh ringkihnya tertatih berjalan mondar mandir menyapu pagi di depan rumahnya yang rimbun seekor kucing bunting setia mengikutinya dari bel…
Subuh di Kamar Lily Jon Blitar Aku menyaksikan Seseorang terbaring sayu Serupa daun malam, tubuhnya mengatup sayup Berselimut waktu yang meremas layu Aku menyaksikan Di malam seribu bulan; bunga-bunga surga turun ke bumi Lalu, mendegupkan aroma kesturi di tubuhnya Membuat napasnya sejenak…
Selamat Jalan ;Yoevita Soekotjo Karya : Jon Blitar & Yuanda Isha Kak, apa kabarmu di sana? Kita yang belum sempat bersulang dalam secangkir puisi Tapi kedamaian telah menjemputmu lebih dulu Di tempat paling abadi; wewangian bunga-bunga surga Seringkali pada sebuah musim yang juga pe…
Karya : Umbu Landu Paranggi Perempuan tua itu senantiasa bernama: duka derita dan senyum yang abadi tertulis dan terbaca jelas kata-kata puisi dari ujung rambut sampai telapak kakinya Perempuan tua itu senantiasa bernama: korban, terima kasih, restu dan ampunan dengan tulus setia telah …
Karya : Jon Blitar Jong Jong Jong Jong yang Jong yang Jong yang Jong yang sana Jong yang sini Jong yang mana Kupanggil lukmu Kupanggil sukmamu Kupanggil jiwamu
Karya : Jon Blitar Bumi segantang lada Penepuk sang bayu Membangunkan bahu jingga Alun-mengalun, sejuta mata merindu
Karya : Wahyu Agustin Bu, pada air susumu yang biru, rindu meraba-raba arah temu. Sebab jadi dewasa sungguh pilu, Bu. Kucari-cari cinta di tiap kembara. Pada burung yang lupa sarang, pada kumbang yang tak henti isap nektar, pada kersik angin dan batu-batu jalan. Tak kutemukan lusuh baju…
Karya : Jon Blitar Jalan yang kutapak nampak kusut, selepas kabut mengibas embun. Ditambah ini kaki diusap mendung, semakin pekat saja mata menatap fajar.
Karya : Jon Blitar Sang fajar meretas tepat di kening kembang puisi Wanginya membuka setapak jalan Untukmu militan, cahaya bersaksi Meronce peristiwa-peristiwa di kelopak mata
Karya : Wahyu Cristian Adi Setya Kau tahu Sabab bersandar di pelataran rumah ibu Semakin aku tersadar perihal sedu-sedan kehilangan Kehilangan yang beringsut merajah di sekujur badan Sebagaimana jamur di musim penghujan Yang merimbun menumbuk kenangan
Karya : ChairilAnwar Baik, baik, aku akan menghadap Dia Menyerahkan diri dan segala dosa Tapi jangan tentang lagi aku Nanti darahku jadi beku
Karya: Ikha Djingga Sepasang matamu mengombak pada lautan waktu, bercerita tentang kerinduan. Dada tabah pada langsing tubuhmu menyiratkan ketangguhan yang matahari. Meski terkadang aku dapati gelisah berayun di sudut anganmu, seperti udara yang memompa hasrat keinginan. Berbait cint…
Karya : Jon Blitar Gledheg di atas mobil gundul telah menantinya Orang-orang terhormat melepas senyum Napas pincang memberi tanda; jangan pernah kembali
Karya: Sufryadi Bunyamin Laut, adalah cerita tentang gelombang Tempat segala resah hanyut Tempat rindu singgah pada dermaga Sebelum ia benar-benar pergi
Karya : Miza Jabal Rahmah, Adam bertanya pada Tuhan Mencari sebelah punggungnya yang hilang Mereka berpelukan dalam lindapnya udara di padang gurun Merayakan kerinduan yang panjang
Karya : Wawan Gibran FA Sepenuh jingga, yang meratakan langit dengan guratan senyum. Membungkus asa yang tercecer di sayup-sayup petang.
Karya : Chumairoh ( Aksara Kimya ) Terdiam diri maknai apa yang terjadi Menepi di antara hati yang sepi Tertahan rindu kian menggebu Laksana gemuruh ombak memecah karang