Menatap megah gedung menjulang
Helai-helai angin mengetuk ribuan pintu ruang
Mengambang kaki menyekap waktu
ada yang mengendap-endap
napas berontak bisu
Setinggi kenang, zaman kolonial kala bendu
Di kebisuan ruang hening
Masih terngiang derap langkah pejuang gemerincing
Pertempuran lima hari catatan sejarah yang paling
Lawang Sewu destinasi misteri
Persekutuan perih yang tertulis pada langit nyeri
Dari sejarah terkutuk Nederland, Indische Spoorweg negeri
Laun ketika jatuh di kaki tangan wajah-wajah sipit
Jepang mengubahnya menjadi sejarah mengerikan paling pahit
Idealisme tawar jadilah penjara sempit
Arwah-arwah menggelepar tercepit
Teriakan, kesakitan, ketakutan
menjadi suara-suara riak serak
Dari desir angin yang menarikan daun-daun gemeretak
Lawang Sewu penuh lorong-lorong hantu
Merangkak-rangkak piatu
Dengan sorot mata pilu membatu
Aroma anyir darah segar
Meneteskan hiba tawar menggelepar-gelepar
Yang kasat seakan ingin membabat
Kaki-kaki langkah di lorong jahanam sekarat
Lawang Sewu oh Lawang Sewu
Gedung berhantu
Bayangan-bayangan pilu
Berjibaku.
Semarang. 7 September 2019.
Komentar
Posting Komentar