Komunitas Sastra Nusantara

Karya: Wahyu Agustin Semenjak pergimu, lembayung kehabisan kata. Pupus sudah decak kagum atas titisan Adam Hawa yang kerap meramu rasa di bawah semburat senja.

Karya: Sekar Sinaring Ratri Hujan telah berlalu Mengantar gigil pada rengkuh musim Sedangkan angin tak kunjung semilir Penuh gemuruh, menyapa daun yang tak lagi lusuh

Karya : Mahdi Ns Senja selalu datang tergesa-gesa. Lalu aku bertanya kepada sepi, bagaimana cara menikmati dingin dan sendiri? Di garis waktu yang entah, di hadapan senja, kita pernah berjanji tak akan berpisah; sebelum akhirnya meyakini, bahwa cinta hanyalah perihal menang atau k…

Karya     : Chumairoh ( Aksara Kimya ) Terdiam diri maknai apa yang terjadi Menepi di antara hati yang sepi Tertahan rindu kian menggebu Laksana gemuruh ombak memecah karang

Karya : Abigail Turtov, Triana Uchiik, Alif Nurrohmah, Idez Adhie Aksarra'as, Mahdi NS Senin malam aku memandang lautan. Sambil memenjarakan mimpi kepada gedung-gedung putih, pabrik dan seorang pria. Sebab getaran ombak lebih petir dari cuaca dasar. Hingga memaksaku untuk lebih b…

Karya : Sulistyo, Wawan Gibran FA, Syarifah Laila Hayati, Eka Febrianti, San Ali Akan aku ceritakan kepada pagi Tentang hujan yang menampar wajah matahari Tentang pelangi yang berjanji akan datang menjelang senja nanti Akankah bibirmu akan tetap terkunci?

Karya : Yuanda Isha Lima sampan dan tujuh nelayan sudah didoakan Tetapi siapa yang bisa menerka Jika surut tiba nanti Lalu para lelaki itu tak bisa pulang dengan selamat

Karya : Ikha Djingga, Chumairoh, Angelina, Sekar Sinaring Ratrie, Wahyu Agustin, Mimi Marvill, Isranto Datu, Sufryadi Bunyamin Sebidang luka menyulam tabah Ranting-ranting kering mulai patah Musim kemarau tak jua jengah Menapaki jalan berdebu pada sepasang hati kelabu

Karya : Ikha Djingga Apalah aku ini bagimu, hanya sebuah warna yang sesaat tiba sebelum matahari memejam. Sementara aku nun jauh dari pandangan matamu, berdiri di antara gemuruh angin juga hujan menderu. "Ah, rasa ini begitu siksa," kau pernah mengatakan itu, tapi bukan unt…

Karya : Jon Blitar Selepas senja reda, melipat kenangan yang beku Wahai rindu, kubawakan cinta yang masih jeda ditikam takdir

Karya : Karma Laraspatie Semua yang kembali adalah tentang dirimu "Cerita manis hidupku" Awal yang sempat kulupakan saat terhibur oleh padatnya kalimat puisi yang memenuhi otak dan aliran darahku!

Karya : Jon Blitar Di sudut peron, aku menanti Padamu yang pernah berkasih-kasih Untukmu sang pemilik rindu Kan kulukis kembali pelangi di hitam matamu

Karya : Jon Blitar Ada yang istimewa di sini Memang, tak pernah kukenal sebelumnya Tak pernah kuduga tentang hadirnya cinta Tentang segala, siapa dirimu

Karya : Jon Blitar Entahlah, ini apa namanya. Yang jelas mimpiku selalu memanggil namamu Jika memang ini yang namanya jatuh cinta, biarlah aku sajalah yang jatuh hati padamu. Dalam diam, dalam hatiku

Karya : Jon Blitar Mungkin aku takkan bisa menjadi alas kaki, ketika kau melangkah di teriknya luka Atau mungkin aku takkan bisa menjadi peneduh, ketika hujan memaksamu tetap menepi di ruang sunyi. Tapi aku masih bisa membuatmu tersenyum di paras temaram, memberi ke…

Karya : Jon Blitar Kusebut ringkih, ketika rindu tak bertuan Sebilang semu di antara langit dan bumi Daun randu hanya simbol cinta di musim semi Kuyup melangkup selepas hujan di bibir senja

Karya : Jon Blitar Malam, engkau yang terkapar di pelataran sunyi Bersandar layu-bunga di daun kering Ini hening menampar kekar kaku pepohonan Juga, bulan bermuram-durja terlipat awan hitam

Karya : Andika Kutatap mentari dari kaca samudra Timbul tenggelam bayang cahaya dalam gelanggang ombak lautan Halus buih-buih berlarian, membaur lirih pada debur kelakar Burai kecipak menciprat karang, semilir angin sejuk kurasakan.

Karya : Jon Blitar Istirahatlah, jika engkau lelah untuk terus mengemis purnama Pergilah, di sana bintang-bintang telah menanti di langit hitam Sebelumnya, tuangkan anggur di pucuk pisau sebagai jamuan terakhir Setelahnya, biarkan merahnya menemani di setiap kecup s…

Karya : Jon Blitar Kasih, dari seribu bunga-bunga terindah yang menjuntai syahdu di pelupuk mataku Kini sudah kutunjuk satu bunga untuk kuletakkan di hatiku