Sebidang luka menyulam tabah
Ranting-ranting kering mulai patah
Musim kemarau tak jua jengah
Menapaki jalan berdebu pada sepasang hati kelabu
Masih ada lipatan kenangan
Walau lapuk tak terpupuk
Namun tak kusut kalbu
Kuseka air mata dan duka
Bukan lara merajam sukma
Namun lalumu tak berucap pergi
Pada semesta kulayangkan pandang
Berharap terik menjelma hujan
Melarung duka menutup luka
Memekar kembali harapan yang nyaris tanggal
Kutimang waktu dengan tabah
Meski gundah mengayun tabayun
Di ujung angan ingin pasti
Bukan mimpi dalam ilusi
Itukah cinta?
Luka dan air mata
Mencipta kenanga tumbuh kenangan
Sampai kini cinta seperti patahan cemara
Aku menatap lentera malam
Bertanya namun rancu
Begitukah kelam?
Hingga elegi mengisi hari
Sampai hati tak kuncup lagi
Namun, selagi asa berkelindan
Kusemai percaya pada kalam-Nya
Bahwa cinta bermuara
Pada sebelah jiwa sesungguhnya
Batam - Singapore - Taiwan - Banjarmasin - Sidoarjo - Temanggung - Bualemo - Sumenep, 2020.
Komentar
Posting Komentar