Lima sampan dan tujuh nelayan sudah didoakan
Tetapi siapa yang bisa menerka
Jika surut tiba nanti
Lalu para lelaki itu tak bisa pulang dengan selamat
Dulu bapakku juga sering mengumbar doa seperti kalian
Menggambar hijau laut
Sambil ditumbuhkan karang di dahiku yang runcing
Sebelum ia pergi
Setelahnya ia tak pernah lagi kembali
Andai kau tahu jika perpisahan adalah lapar
Dan para nelayan hanya bisa menerka hitungan ikan
Barangkali engkau akan paham
Inilah aku. Dalam nama kehilangan itu
Kelak jika kita berpisah
Kirimkan tabah lumut-lumut laut
Juga doa yang sama
Seperti kepergian serupa.
Tanjungpinang, 2020.
Komentar
Posting Komentar