Langsung ke konten utama

Cari Buku Terbit: Input Code QRSBN

KETIKA KAU MEMANGGILKU PENYAIR | Puisi Zia Novi Ristanti

 


KETIKA KAU MEMANGGILKU PENYAIR
Zia Novi Ristanti

"Aku bukan penyair, Sayang!"

Aku hanyalah sepi yang riuh oleh diksi, merangkainya menjadi rindu, menjadi pilu, menjadi ranting-ranting dosa yang kerap kita patahkan di malam buta. Kau lupa? Kau yang mengajariku melolong. Menelan setengah dari tubuh purnama yang kerap bertelanjang dada.

"Aku bukan penyair, Sayang!"

Kita serigala itu, menelan racun paling madu dari ribuan kata. Mencemaskan pagi yang akan segera membawamu pergi. Membuka jubah yang dirajut dari abjad paling puisi; menyembunyikan diri pada metafora yang bias di sudut bibir, bukan takdir.

"Jangan memanggilku penyair, Sayang!"

Kau belum lama menyuapiku dengan aksara, dan aku kelaparan. Biarkan aku menjadi serigala sekali lagi! Menunggu gerhana di musim berikutnya, untuk menelan seluruh cahaya itu, tanpa sisa.

Magelang, 15 Agustus 2021


Komentar