Tersisih
Karya : Anggi Lisdayanti
Tak kujumpai lagi sinar hangat dari dua bola mata cokelat itu
Ia terjerat pukat yang semerah kembang sepatu
Busur cinta yang bersarang di dadanya
Menjalarkan racun
Di darah
Di kepala
Di atas meja makan tempat kita menuai keromantisan
Kini tersaji secawan madu pahit
Teramat getir
Menghilangkan kantuk dan laparku
Ia menabur duri di singgasana
Perih membuat nelangsa
Tempatku direbut paksa
Sukabumi, 22 Maret 2021.
Komentar
Posting Komentar