Tak lagi kutemui, ilalang tempatku mengeram
Di mana wangi bunga adalah jamuan napasku
Di mana hijau daun adalah detak yang berdegup di jantungku
Ia telah menghitam, segala arang menghunjam di tanahku yang cemerlang
Tak lagi kutemui, pagi yang sama pada langit ini
Segalanya mati!
Suara tersengal, mengiba pada nurani
Duka yang menginti bumi, ke mana aku harus sembunyi?
Rumahku melegam kini
Menjadi abu jerebu, diterbangkan angin, dipermainkan musim
Menggelepar, sekarat di langit pekat
Angin bertuba, menghilir racun di sebidang dada
Karhutla, memejamlah engkau di kaki kami
Karhutla, terbenamlah engkau di keabadian
Karhutla.............
Engkau yang mengapi-api
Siapa peduli?
Blitar - Batam, 23 September 2019.
Komentar
Posting Komentar