Langsung ke konten utama

Cari Buku Terbit: Input Code QRSBN

Menampilkan postingan dengan label Puisi Kritik Sosial

SEBAB ENGKAU, AKU BERPUISI | Puisi Jon Blitar

Sebab Engkau, Aku Berpuisi Jon Blitar Sebab engkau kekasih Cinta bermukim Merahim garis-garis mimpi Melahir duka, luka, dan rindu Di penghabisan kisah Makam-makam cinta menjamak puisi Sebab engkau sosiodemokrasi Aku menyaksi Orang-orang lapar bermukim Menyanyikan lagu-lagu kebebasan Mer…

EMANGNYA ADA HAK APA | Puisi Sugiono Mpp

#pusai EMANGNYA ADA HAK APA Emangnya ada hak apa Israel mengucil Palestina Emangnya ada hak apa Putin menginvasi Ukraina Emangnya ada hak apa Uni Eropa menghakimi Rusia Emangnya ada hak apa Kalian menghadang jalan puisiku Ayo maju Kita punya hak berekspresi Ampe kiamat nanti…

GADIS DI ANTARA DEBU | Puisi Anto Pujapeta & Suprayitno Black Swan

Karya : Anto Pujapeta  dan Suprayitno Black Swan  Di debu-debu suara itu beterbangan Nada parau mencari telinga-telinga penuh iba Tubuhnya kusam, rambutnya tak beraturan Tapi dari sorot matanya yang tajam, tergambar jelas apa arti berjuang Sekat diturunkan tangan diulurkan Sejuk berkele…

HUJAN DAN PETRIKORNYA | Puisi Galang Suhastra

Karya : Galang Suhastra Setangkup kuyup rembulan, kehujanan di atas layang-layang. Delapan sembilan bintang, nyala mati jatuh di atas rumputan, terlumur air lumpur kubangan jalan. Jika kehormatan dibeli dengan lima puluh ribuan, lalu mengapa kita harus turun menuntut keadilan?

JONG MANTRA | Puisi Jon Blitar

Karya : Jon Blitar Jong Jong Jong Jong yang Jong yang Jong yang Jong yang sana Jong yang sini Jong yang mana Kupanggil lukmu Kupanggil sukmamu Kupanggil jiwamu

SAJAK ORANG LAPAR | Puisi WS Rendra

Karya : WS Rendra Kelaparan adalah burung gagak Yang licik dan hitam Jutaan burung-burung gagak Bagai awan yang hitam

TERSERAH | Puisi Covid-19

Karya : Jon Blitar Wahai kalian yang sedang berkongko di trotoar Di mal-mal, di pasar-pasar, di bandara, di jalan-jalan Dan juga kalian yang mencla-mencle, yang ngeyel, yang perhitungan dengan angka-angka Lihatlah kami...

MEMOAR KERETA | Puisi Wahyu Cristian Adi Setya

Karya : Wahyu Cristian Adi Setya Kau tahu Sabab bersandar di pelataran rumah ibu Semakin aku tersadar perihal sedu-sedan kehilangan Kehilangan yang beringsut merajah di sekujur badan Sebagaimana jamur di musim penghujan Yang merimbun menumbuk kenangan

KEPADA PEMINTA-MINTA | Puisi Chairil Anwar

Karya : ChairilAnwar Baik, baik, aku akan menghadap Dia Menyerahkan diri dan segala dosa Tapi jangan tentang lagi aku Nanti darahku jadi beku

KUKETUK PINT.U MARSINAH

Karya: Sufryadi Bunyamin & Wahyu Agustin Di depan pintu, luka tergeletak begitu saja dengan bercak darah melekat pada warna wajahmu. Masih aku ingat senyum dalam kuburmu, ia bermimpi tentang luka dan air mata. (Sufryadi)

KORBAN | Puisi Corona

Karya : Jon Blitar Gledheg di atas mobil gundul telah menantinya Orang-orang terhormat melepas senyum Napas pincang memberi tanda; jangan pernah kembali

BALADA SEKEPING LOGAM

Karya : Syarifah Laila Hayati Tubuh layu melembayung. Mengayuh kaki panas berdebu. Bergulir deras hidup sebatang kara. Logam putih berkata untuk esok dan lusa. Butiran nasi membungkus raga tanpa warna warni.

MUNAFIK SEJATI

Karya: Mimi Marvill Tak bosan-bosan kita sambangi tempat suci Membuka kitab dan mengaji Mengangguk-angguk tanda mengerti Padahal sesungguhnya ... munafik sejati

PENGEMIS TUA BERCAPING BAMBU

karya: Sulistyo Pengemis tua bercaping bambu di pojok pertokoan pinggiran kota Kaleng berkarat terulur di tangan Rapuh Hanya belulang terbungkus kulit legam

SATU JALAN MENUJU PULANG | Puisi Hari Aids

Karya : JonBlitar Simpang jalan, di rumah nomor tiga belas, aku bermain darah di sela kaki yang darahnya adalah muara sindrom. Lalu, kujatuhkan lendir hingga menjuntai di hati yang membatu

MENJEMPUT KEMATIAN

Karya : Srie Astuty Asdi Lepas dari kendali musim, bisik angin tak menentu Kadang terdengar Kadang diam Merapal doa-doa kemarau di sebalik tubuh hujan Seperti dirimu yang sesekali datang menyapa rindu Namun mengabaikan pesan cinta kekasih putih

TANAHKU ABU-ABU

Karya : Jon Blitar Kucing berlari, tikus sembunyi Ikan datang, kail menghilang Perangkap diam bukan kepalang Wajah-wajah terjaring, dijinjing anjing

PESAN PECANDU NARKOBA KEPADA KAWANNYA | Puisi Hari Sumpah Pemuda

Karya : Jon Blitar Di sini Di bilik bui kutulis sebuah kisah pada sepasang mata kosong Pada selembar daun, bekas bungkus ganja kiriman dari kekasih Atau pada meja pengadilan, bekas aku divonis positif oleh BNN

ENGKAU YANG API

Karya: Ikha Djingga Dan Jon Blitar Tak lagi kutemui, ilalang tempatku mengeram Di mana wangi bunga adalah jamuan napasku Di mana hijau daun adalah detak yang berdegup di jantungku Ia telah menghitam, segala arang menghunjam di tanahku yang cemerlang

AKU BERTANYA

Karya : Still Angel Kemerdekaan yang kau kalungkan di leher itu Kau membelinya dari mana? Hingga terlihat begitu memikat Begitu  mengikat